Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Air Terjun Di Kabupaten ASAHAN

Gambar
KAB.ASAHAN sebuah kabupaten yang bisa di tempuh sekitar 4 jam dari kota MEDAN,tidak banyak orang mengenal kabupaten yang ber ibukota kabupaten KOTA KISARAN ini sehingga banyak dari wisata-wisata alam yang hanya sedikit orang yang tau bahkan tak terjamah tangan manusia sekali pun. Sedikit saya akan berikan contoh wisata alam yang tak kalah dengan wisata alam di kota lain,cek this out. AIR TERJUN SIMONANG-MONANG Air Terjun Simonang-monang terletak di perbukitan Desa Padang Pulau, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Air Terjun yang terletak di tengah-tengah perkebunan ini kerap digandrungi oleh warga Asahan sebagai destinasi wisata karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Kota Kisaran. Berjarak ± 50 km sebelah Barat Daya Kota Kisaran, atau lebih kurang ± 1,5 jam jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Tidak ada kendaraan umum untuk menuju ke sana. Selain kondisi jalan becek dan berlubang, juga minim rambu penunjuk jalan.

Kesultanan ASAHAN

Gambar
Kesultanan Asahan berdiri tahun 1630 di wilayah yang sekarang menjadi Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kesultanan ini ditundukkan Belanda pada tahun 1865. Kerajaan ini melebur ke dalam negara Indonesia pada tahun 1946. Di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Hussein Syah (1813 – 1854) dan anaknya, Sultan Ahmad Syah, Asahan merupakan kerajaan yang disegani di daerah antara Serdang dan Siak dan mempunyai pengaruh besar di Batu Bara, Bilah dan Panai. Di masa inilah terjadi pertembungan antara Belanda, Inggris dan Aceh di Asahan karena Belanda dan Inggris masing-masing bersaing untuk meluaskan kekuasaan penjajahan dan perdagangan mereka di pesisir timur Sumtera sementara Aceh pun berkeras mempertahankan kedaulatannya di Asahan. Raja Abdul Jalil, Sultan pertama Asahan merupakan putra Sultan Iskandar Muda. Asahan menjadi bawahan Aceh sampai awal abad ke-19. Sejarah Pendi